Teh (kandungan teh, manfaat teh, jenis teh dan karakteristiknya, kekurangan teh, anjuran minum teh)
disusun oleh toni s setiawan
Teh merupakan minuman berkasiat yang
terbukti dari jaman dulu hingga sekarang, berbagai manfaatnya telah dibuktikan
secara empirik dan riset. Berbagai macam jenis teh, mulai dari teh hijau, teh
hitam, teh buatan, hingga teh putih yang baru populer saat ini setelah
khasiatnya berhasil disembunyikan selama ratusan tahun. Berikut ini data yang
lengkap namun sederhana dari teh :
1.
Flouride
3. Antik
oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
4.
Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh darah)
5.
Cafein 40 mg percangkir
Jenis
Teh dan Karakteristiknya :
1. Teh
Hitam
·
Disebut juga sebagai teh merah oleh bangsa
Cina, Jepang dan Korea. Merupakan jenis teh yang paling populer dan sering
dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Teh hitam lebih lama mengalami proses
oksidasi dibanding the-teh lainnya. Jenis teh ini memiliki aroma kuat dan bisa
bertahan lama jk disimpan dg baik
·
Katekin lebih sedikit
·
Tiga cangkir teh hitam setiap hari
dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit
jantung, menurunkan kadar kolesterol, hipertensi, dan stroke. Karena zat
flavonoid quercetin, kaempfrol, dan myricetin dalam teh yang dapat mencegah
kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol, mempengaruhi kadar hormon
stress
·
Masa seduh : 3 – 5 menit, 100 ‘C
2.
Teh Hijau
·
Jenis teh ini adalah yang paling
populer di Cina dan Jepang. Juga dianggap sebagai teh yang paling bermanfaat
bagi kesehatan, terutama karena khasiatnya melawan kanker. Teh ini diperoleh
dari pucuk daun teh segar yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu
tinggi
·
Manfaat : melangsingkan tubuh
·
Masa seduh : 1 – 3 menit, 70 ‘C
3. Teh
Putih
·
Dibuat dari pucuk daun teh paling muda
yang masih dipenuhi bulu halus. Teh putih tidak mengalami proses fermentasi,
hanya diuapkan dan dikeringkan.Daun teh putih setelah dikeringkan tidak
berwarna hijau tapi berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih
pucat dengan aroma lembut dan segar
·
Katekin dalam jumlah tinggi
·
Proses produksi teh putih ini terdiri
atas dua tahap, yakni penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga
difermentasi dengan sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan
fermentasi ini membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan
pun berwarna putih keperakan. Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna
kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling
lembut di antara semua jenis teh. Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa
dilakukan sembarangan
·
Diklaim mempunyai manfaat terbaik dari
semua jenis teh
·
Manfaat : menekan sel kanker, mencegah
obesitas, menangkal radikal bebas lebih baik dari jenis teh lain, mencegah penuaan,
mencegah masalah kulit, melangsingkan tubuh
·
Masa seduh : 5 – 7 menit, 60 ‘C
4. Teh
Oolong
·
Teh tradisional cina yang mengalami
proses oksidasi atau fermentasi sebagian. Karena hanya setengah difermentasi,
bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedang bagian tengah daunnya tetap
hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan
aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam
·
Masa seduh : 5 – 7 menit
5. Teh
Herbal (Teh bohongan)
·
Jenis teh yang disebut tisane atau
herbal tea ini bukan dibuat dari daun teh (Camelia Sinensis). Namun dibuat dari
daun, bunga, akar dan biji tumbuhan, contoh Tisane yang terkenal adalah
Chamomile, Hibiscuss atau Rosela dan Bunga Krisant
·
Masa seduh : 5 – 7 menit
Anjuran
minum teh :
1.
Lansia di Jepang yang mengkonsumsi teh 2 gelas per hari, mengalami penurunan
resiko kerusakan otak sebanyak 50% dibandingkan lansia yang tidak atau
mengkonsumsi teh hijau kurang dari 2 gelas sehari
Kekurangan
teh :
1.
Tidak boleh diminum bila lebih dari 24 jam – menyebabkan diare
2.
Bila berlebihan mengganggu penyerapan zat besi hingga penyebab animea,
mengganggu fungsi ginjal, bahkan dapat merusak ginjal
3.
Wanita menyusui dilarang minum teh kental
Manfaat
teh :
Berikut
ini adalah manfaat yang
didasarkan pada berbagai hasil penelitian.
1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif
9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas
11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan
13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
16. Membantu menurunkan berat badan
17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi
21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis
23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok
25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
27. Mampu mencegah keracunan makanan
1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif
9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas
11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan
13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
16. Membantu menurunkan berat badan
17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi
21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis
23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok
25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
27. Mampu mencegah keracunan makanan
10
Teh Yang Pernah Dicoba (Update Artikel (30-04-2012)
Ini
adalah teh yang pernah dicoba oleh salah satu kontributor tulisan ini, 10 teh
yang pernah dicoba adalah sebagai berikut :
1.
Teh Lokal (Teh Melati ‘Nasgitel’)
Kalau ada iklan di TV lokal yang bilang
tehnya diambil dari 3 pucuk teratas mungkin dagangannya tidak laku. Karena
setahu saya hampir semua teh lokal adalah teh pekat dan masyarakat umumnya
menyukai yang kental, tidak kental tidak mantap. Coba saja celupkan sekantung
Sariwangi, beberapa detik saja sudah hitam pekat. Konon ada 9 kelas teh
Indonesia, hanya ranking 7,8, dan 9 yang dijual di pasaran dalam negeri,
rangking di atasnya dilempar untuk ekspor. Begitulah, kita kan bangsa rendahan,
tehnya pun cukup kualitas rendah.
Teh ranking bawah dipetik dari daun
bagian bawah, bahkan kadang batangnya pun ikut serta sehingga kadar katekinnya
terlalu tinggi. Agar teh lokal tetap terasa segar, beberapa perusahaan pembuat
teh terutama di Tegal dan Pekalongan menambahkan melati. Teh lokal seperti
Tjatoet yang panas dan pekat ditambah sebatang rokok kretek Dji Sam Soe dijamin
akan langsung menonjok kepala anda di pagi hari.
2.
Teh Botol
Ketika sosro berusaha menjual tehnya,
dia mengalami kesulitan. Wajar saja karena memang teh racikannya sebenarnya
kurang enak. Akhirnya dia melakukan terobosan dengan menjual teh dalam kemasan
botol. Terobosan ini tiada duanya di dunia, hanya ada di Indonesia. Hingga kini
perusahaannya terus berkembang hingga berhasil mengakuisisi McDonald Indonesia.
Tapi sebenarnya rasa teh botol sosro tetap kurang enak. Dulu kereta api
eksekutif Taksaka Jogja-Jakarta menyajikan secangkir kecil teh botol yang
dipanaskan sesaat sebelum mencapai stasiun tujuan, dan rasanya sepet asam tidak
keruan. Namun teh botol dingin di sela panasnya Jakarta adalah pelepas dahaga
yang terbaik menurut saya.
3.
Tie Guan Yin
Teh seharusnya memberikan rasa
kesegaran, bukan sesuatu yang pekat dan kental seperti kopi. Begitulah kata
orang Cina, jadi agak berbeda dengan filosofi teh orang Jawa yaitu Nasgitel
(Panas, Legi, Kentel). Jenis
teh yang paling populer dikenal sebagai Chinese Tea adalah Tie Guan Yin, teh
hijau kering yang memberikan warna keemasan jika diseduh. Namun jika diteliti
lebih lanjut terdapat banyak ragamnya. Mulai dari harga beberapa ribu rupiah
hingga jutaan rupiah. Paling mahal yang pernah saya coba adalah teh seharga 4.5
juta rupiah per stoples (sekitar 500 gram) hasil mencuri dari meja bos Cina.
Teh ini benar-benar dijamin dari 3 pucuk teratas dan hanya hasil petikan di bulan
April, saat terbaik memetik teh. Rasanya?? tetap saja rasa teh lah.
4.
Pu (Er) Tea
Dibuat dari berbagai dedaunan besar
terutama daun Camelia Sinensis, teh ini dikemas dalam blok atau lingkaran yang
bentuknya mirip (maaf) kotoran kerbau namun demikian rasanya cukup segar dan
konon dipercaya dapat membantu mendorong lemak keluar dari sistem pencernaan.
Pu (er) Tea umumnya dikonsumsi setelah disimpan beberapa waktu hingga 50 tahun.
Harga teh yang berkualitas tinggi bisa mencapai ribuan dollar (puluhan juta
rupiah).
5.
Buckwheat Tea
Pernah merasakan berondong beras
dikasih air panas? Nah begitulah kira-kira rasa buckwheat tea. Teh ini
betul-betul dari sejenis gandum (wheat) yang menurut orang Cina sangat spesial.
Kadang buckwheat tea ini dicampurkan juga dengan daun teh hijau atau
bunga-bungaan. Rasanya unik, tapi dijamin tidak mirip the.
6.
Rooibos Tea
Rooibos atau Red
Bush adalah teh dari semak atau pohon perdu
di Afrika Selatan. Teh ini berwarna merah dan berasa sedikit agak mirip teh
basi namun amat kaya dengan anti-oksidan, sedikit lemon atau madu bisa
menghilangkan kesan rasa aneh. Orang Afrika bahkan percaya teh ini bisa
mengurangi tekanan darah tinggi, alergi, dan masalah pencernaan.
7.
Dari Negara Tetangga (Teh Sabah dan Teh Philipina)
Tehnya amat pekat, lebih parah dari
sari wangi hingga tidak ada aroma khas teh yang menyegarkan, rasanya lebih
apek. Seolah-olah tidak hanya daun pangkal dan batang tapi juga akar sekaligus tanah-tanahnya
dimasukkan ke dalam kantong celup. Mungkin teh jenis ini hanya cocok dicampur
susu seperti layaknya teh India atau dibikin teh tareek. Yang patut dikagumi
hanyalah bahwa mereka dengan bangga mencantumkan nama Sabah dan proudly made in
Malaysia demikian juga dengan Teh Philipina. Belum ada Teh Indonesia yang
terang-terangan membawa nama Indonesia, paling banter cuma motif batik pada
pembungkus teh celup Sosro premium.
8.
Teh Hotel (Twinnings/Dilmah)
Ini mengacu pada teh celup standar café
atau hotel. Biasanya berupa teh Ceylon (Sri Lanka). Jenisnya ada beberapa
macam, yang terkenal diantaranya adalah English Breakfast, Earl Grey, dan
Darjeeling. Saran saya jangan coba rasa peppermint, mirip seduhan balsam cap
lang.
9.
Teh Bunga (Chamomile / Chrysanthemum)
Kaum wanita dari Cina sangat suka
menyeduh bunga-bungaan sebagai pengganti daun teh. Mereka percaya bahwa sari
bunga yang mereka minum dapat membuat dirinya cantik seperti bunga itu. Varian
yang terkenal adalah teh Chamomile dan bunga krisan (Chrysanthemum). Ada juga
teman yang pernah cerita tentang teh buga yang disajikan dalam gelas tabung
panjang, bunga tehnya berupa bola kecil yang akan menjulur menjadi bunga
panjang saat diseduh di air panas. Menarik bukan?
10.
Teh Jepang
Teh
jepang biasanya berupa serbuk teh hijau segar sehingga rasanya cenderung pahit
daun. Jepang memiliki upcara minum teh yang terkenal tapi menurut selera saya
teh jepang bukanlah termasuk yang enak di lidah.
sumber:htpp//antondewantoro.file.wordpress.com
sumber:htpp//antondewantoro.file.wordpress.com
0 komentar :
Posting Komentar